Pesona Taman Laut Rubiah, Sabang
ANDA ingin menimati surga taman laut? Jangan lewatkan untuk melihat akuarium raksasa di Pulau Rubiah, Sabang, Aceh. Sebelum dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya, pada masa kolonial Belanda, pulau seluas 50 hektare itu menjadi asrama haji sebelum calon jemaah haji naik kapal laut menuju Mekkah, Namun pada masa Perang Dunia II, Pulau Rubiah menjadi benteng pertahanan pasukan Belanda dan Jepang.
ANDA ingin menimati surga taman laut? Jangan lewatkan untuk melihat akuarium raksasa di Pulau Rubiah, Sabang, Aceh. Sebelum dikenal dengan keindahan alam bawah lautnya, pada masa kolonial Belanda, pulau seluas 50 hektare itu menjadi asrama haji sebelum calon jemaah haji naik kapal laut menuju Mekkah, Namun pada masa Perang Dunia II, Pulau Rubiah menjadi benteng pertahanan pasukan Belanda dan Jepang.
Pulau Rubiah dikenal oleh turis mancanegara untuk menikmati wisata
dengan suasana yang tertib dan penuh kekeluargaan. Pulau Rubiah yang
merupakan pulau paling ujung barat Pulau Sumatra itu memiliki taman
lautyangmenakjubkan dan sangat indah. Para wisatawan dapat melihat dunia
bawah laut tersebut dengan kapal berkaca dan kemudian mengelilingi
Rubiah.
Dari kapal tersebut, biasanya wisatawan baikdalam dan luar negeri
dapat menyaksikan aneka ikan tropis, terumbu karang, kerang raksasa,
karang yang rusak karena tsunami, serta terumbu karang buatan yang
ditanam di sekitar perairan Rubiah. Bahkan ikan hiu biasanya muncul pada
bulan pertama atau kedua setiap tahun. Konon, tak semua kawasan bahari
ini disapu gelombang tsunami pada 26 Desember 2004.
Untuk dapat menyewa kapal dibutuhkan biaya sekitar Rp
250.000-Rp300.000 hingga kembali ke daratan di Iboih. Jika rombongan,
ongkos sewakapal dapat ditanggung bersama-sama penumpang kapal yang
biasanya bisa menampung 10 penumpang.
Sepanjang perjalanan, Anda akan terpesona menyaksikan melalui kaca
bening, ikan-ikan, karang yang hancur karena tsunami, serta dasar laut
yang bersih khas Taman Laut Rubiah.
Untuk menuju Pulau Rubiah cukup mudah. Setelah tiba di Banda Aceh,
perjalanan dilanjutkan menuju Pelabuhan Ulee Lheue. Setiap hari,
terdapat feri cepat yang berangkat dari Banda Aceh ke Pelabuhan Balohan,
Sabang. Feri cepat berangkat sekitar pukul 09.30 WI8 dengan waktu
tempuh sekitar satu jam, sedangkan jika dengan feri lambat, menghabiskan
waktu sekitar dua jam dengan jam keberangkatanpukul 10.30.
Penyewaan alat snorkling atau diving cukup lengkap dan banyak juga
disini. untuk satu set alat snorkling kita cukup menyewa sebesar Rp.45
ribu. sedangkan untuk diving tergantung negosisasi dan sdh pengalaman
atau tidak dan biaya sewanya bisa Rp 200 ribu untuk sekali diving
disana.
Pantai Iboih berada di Kecamatan Sukakarya Kotamadya Sabang.
Kelurahan Iboih memiliki luas 15 Km2. Untuk mencapai lokasi dapat di
tempuh dngan jalan laut (kapal cepat) selama ± 45 menit dari Pelabuhan
Ule lheue dan jalan darat selama ± 45 menit dari Pelabuhan Balohan
menuju lokasi.
Sensasi Pantai Iboih sudah dijamin akan didapat di pantai yang sudah
kesohor namanya. Dari jauh, air laut disini memang terlihat biru. Tapi
coba kita perhatikan lebih dekat, beningnya air membuat pikiran jadi
pikiran tenang. Kita dapat jepret sana-sini, jadi aktivitas satu –
satunya yang terlintas dikepala, untuk merekam keindahan Pantai Iboih di
depan mata kita.
Sudah pasti, main air laut yang bening dan hangat, dapat menjadi rekomendasi buat kita untuk berkunjung ke Pantai Iboih ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar